
Sexy nya Janda Muda, membuat HRD Tergiur
BAB 1: Janda muda
Sexy nya Janda Muda, Membuat HRD Tergiur – Cerita Dewasa. Perkenalkan Nama ku Alexa, Aku seorang wanita muda yang tinggal di kota Yogyakarta dan sudah mempunyai anak. Di usiaku yang 31 ini aku sudah lama tidak keluar dan bekerja di dunia selain di rumah tangga. Beberapa tahun Alexa hanya mengurus anak di rumah, sehingga terkucil kan dari dunia luar. Kini anakku sudah cukup besar, sehingga bisa kutitipkan ke orang tuaku.
Hari ini penampilanku harus jauh lebih baik dari biasanya..kukenakan sepatu hak tinggi yang lama di lemari. Rambut ku ikat keatas dengan rapi. Kukenakan tank top putih , kusemprotkan sedikit minyak wangi kesukaanku, lalu kudobel dengan blazer. Setelah itu kugunakan lipstik berwarna pink muda secukupnya, hanya untuk membuat bibirku tampak basah.
“hmmmm … masih lumayan jg” ..sambil memegang perutku yang masih rata lalu tanganku menulusuri ke pinggangku.
Kemudian aku berputar melihat pantatku di balut ketat oleh CD g-string warna merah muda. Sengaja kukenakan G-string agar garis CD tidak nampak di rok-ku.
Lalu kemudian aku mencoba menggunakan stocking agar tampak profesional sebelum akhirnya kupakai rok ukuran sepaha warna hitam. ”hari pertama di terima kerja di perusahaan besar, aku tidak boleh gagal ! ”Maka berangkatlah aku naik taxi ke pusat kota.
Suami Alexa hanyalah karyawan kecil dengan gaji kecil, selama ini ekonomi keluarga cukup sulit. Dan Alexa punya ambisi untuk mencari uang sendiri, perdebatan panjang dengan suami mengenai bagaimana istri bekerja dengan penghasilan lebih besar sdh terjadi berkali kali, sampai akhir nya Alexa di ijinkan.
Bab 2: Awal mula interview
Banyak janji terucap agar diri nya di ijinkan bekerja. Seperti “Nanti gaji ku akan bisa menopang uang makan sehari-hari, dan gaji mu buat di tabung membeli mobil atau rumah” “Nanti aku tidak akan lagi minta uang saku dari kamu” dll dll dll. Karena itu Alexa tidak boleh gagal sedikit pun, apalagi setelah di terima kerja dengan gaji 3 kali lipat gaji suaminya. Sesampai di kantor, Alexa sdh kebingungan.. aduh aku harus menemui siapa ya.katanya aku akan di training hari ini. ‘haduuh aku terlambat setengah jam lagi… gara-gara demo demo itu sih’.
“Permisi mbak , saya staf marketing baru, hari ini saya akan di training.. dengan pak… siapa ya..saya lupa”
“Nama siapa?” tanya front desk officer dengan ketus…
>“Nama saya Alexa ”
“Oooo Alexa… tadi sdh di tunggu sama trainer nya setengah jam lalu, tp karena lama nggak muncul di tinggal keluar dulu, hari pertama ya?”
“Iya betul mbak”
“Hari pertama koq udah telat sih..”
“Iya tadi jalanan macet mbak..”
“Yaah…selamat deeeh..”
“Gimana mbak..maksudnya gimana ?”
“Yaa… gini… dulu pernah jg ada yang telat di hari pertama masa percobaan, langsung di hentikan”
Deg ! Jantungku serasa berhenti sejenak.
“Aduuh masak gitu sih mbak”
“Ditunggu aja nanti trainernya kembali ya, dia yang menentukan, bukan saya ”
Sembari duduk menunggu hampir 2 jam lamanya. Alexa terus memutar otak akan apa yang terjadi, membayangkan seribu skenario yang mungkin akan terjadi. Tp satu hal yang paling ia takuti yaitu kalau dia dipecat.Akhirnya muncul seorang bapak di depan kantor, penampilannya cukup macho dengan celana panjang dan T-shirt hitam membuat lengannya dan lekuk otot lengannya keliatan.Dan staf front desk itu menyapanya
“siang pak, ini tadi staf baru yang bapak tunggu setengah jam”
‘sial bener ini staf front desk, pakai bilang tunggu segala’
Segera aku berdiri dan bersalaman.
“siang” jawab bapak itu singkat.
“mari ikut saya ”
BAB 3: Terlambat di Hari Pertama
Segera ku ambil tasku dan berjalan mengikutinya melalui staf-staf lain turun lift kemudian melewati lorong lorong sepi sampai di sebuah ruangan cukup besar. Di tengahnya ada meja panjang di kelilingi kursi, dan di sekeliling ruangan banyak alat kesehatan yang di pajang berputar mengelilingi ruangan.“Duduk” perintah bapak itu. Segera aku duduk. Dia menatapku..dan aku terdiam memandang balik tatapan tajamnya.
“Kamu tidak minta maaf ?! kamu membuat saya membuang waktu, waktu itu sangat berharga, apakah kamu menghargai waktu?”
“ehh..iya..pak..saya minta maaf..tadi saya terlambat karena jalannya macet ada demo”
“Tidak perlu menyebutkan alasan! minta maaf secara tulus tidak perlu alasan”
“ehh..iya pak maaf..” dengan suara mulai gemetar.
“Kamu ingin kerja di sini kan? seberapa jauh kamu ingin mempertahan kan pekerjaan mu di sini? kamu tau, saya sempat berpikir kamu punya potensi, bahkan bisa saya promosikan jadi supervisor dengan gaji 2x lipat sekarang, tp kalau gini… ”
“saya sangat ingin kerja disini pak, sungguh mati saya niat kerja pak, tolong kasih saya kesempatan pak, saya tidak bisa pulang kalau saya gagal pak.. saya sungguh akan malu” mata Alexa berkaca-kaca.
“Oke, saya kasih kamu kesempatan, tp jangan sia-siakan kesempatan ini, kamu tau nama saya siapa? jabatan saya apa?” sambil tetap berdiri memandang tajam ke Alexa.
“Ehh.. pak Eko..”
“NGAWUURR! nama saya pak HERMAN LUKITO, jabatan saya direktur Marketing, masak kamu lupa nama atasan kamu, kan dulu sdh dikenalkan HRD, wah repot..nama customer bisa bisa kamu lupakan nanti”
“tidak pak…saya akan ingat ingat baik baik” Pak Herman hanya memandang terdiam..
Tiba — tiba
“saya tidak bisa memberi kamu kesempatan lagi, sebaiknya kamu keluar aja”
“Paak.. tolong pak…jangan pak…saya harus bekerja disini pak. saya yakin saya pasti bisa asal dikasih kesempatan”
“Kesempatan sdh saya berikan” Kata pak Herman.
BAB 4: Calon Asisten Sexy
“Tolong pak saya bersedia melakukan apapun asal jangan dikeluarkan pak”
“Kamu yakin ? karena bekerja disini memang membutuhkan tuntutan yang tinggi, di imbangi dengan gaji yang tinggi”
“iya pak, saya mohon pak, disuruh apa aja saya siap”
“Oke kalau gitu, coba kamu jelaskan dan peragakan cara penggunaan semua produk disini”.Segera Alexa berdiri dan mendekati alat peraga yang ada nomor 1, sebuah baju operasi.Pak Herman memandang tubuh Alexa dari ujung kaki sampai kepala..’mmm sexy…’
“Ini adalah baju operasi yang digunakan ketika pasien akan di operasi”
“Dan ini adalah alat radiologi sejenis rontgen” lanjut Alexa.
“Sebentar… Alexa, kamu lepas blazermu, saya alergi bahan kain seperti blazermu itu bikin hidung saya gatel”
“Oh..maaf pak” segera aku melepaskan blazerku dan kusimpan dlm tas.
Hanya menggunakan tanktop dan rok sepaha membuat Alexa tampak makin sexy..kulitnya yang putih makin terlihat, bahu dan lengannya tampak menggiurkan, dlm hati pak Herman mengaggumi ibu 1 anak ini.
“Ya lanjutkan!”
“Baik… ini adalah tiang untuk menggantungkan alat infus..ujung atas ini untuk mengkaitkan botol infusnya”.Sambil menunjuk ke atas, tampak lekuk badan Alexa memang sexy, ketiaknya putih bersih, dan dadanya membusung ketika Alexa menggapai ke atas.
“Sedangkan ini, adalah kursi untuk wanita melahirkan, posisi kaki di letakan di atas sini dan wanita yang akan melahirkan”
“Kalau ini , ini adalah temperatur untuk mengukur suhu badan, paling akurat bila di gunakan di rectal atau di anus”
“ini untuk memeriksa pap smear..atau memeriksa liang meqi”
“STOP !! saya minta kamu memeragakannya, tidak hanya menunjuk nunjuk dan ngecipris, kamu harus tunjukkan cara penggunaannya agar customer jelas saat kamu presentasi,
“Sekarang ulangi dari awal” perintah pak Herman…
darahnya berdesir melihat body Alexa yang mulus dan sexy…pahanya..dadanya..lekuk lengannya..lehernya …ketiaknya…semua menggiurkan.
BAB 5 : Percobaan Pertama
“Kamu coba peragakan baju operasi itu”
“Begini pak ?” sambil memasukkan satu tangannya ke lubang baju hijau itu..
“MANA BISA KAYAK GITU !” pak Herman segera berdiri dan menghampiri.Tangannya memegang bahu Alexa..meraba kulitnya yang mulus dan empuk..
”LIHAT INI..BAGIAN DLM BAJU INI DI RANCANG KHUSUS ! untuk langsung menempel kulit sehingga tidak akan jatuh atau tertiup walaupun tanpa di ikat, jadi kamu harus lepas bajumu. itu ada tempat ganti” sambil menunjuk pojok ruang yang di tutupi selambu.
Aku berjalan kesana sambil berpikir…’aku harus berhasil, aku harus berhasil’tanpa pikir panjang di balik kelambu itu kulepas tanktopku agar terlihat lebih sexy..kemudian aku berpikir lagi ‘Apa BH ku jg harus aku lepas?…kalau harus menempel kulit berarti harus dilepas, karena bagian punggungnya terbuka sama sekali.Maka kulepas saja BH itu.
Sementara diluar selambu, pak Herman sedang melihat pemandangan luar biasa.lampu terang di balik selambu itu malah membuat isi dlm selambu terlihat cukup jelas dari luar.. dari dlm malah tidak bisa melihat keluar. ‘Wow…susunya terlihat remang-remang di balik selambu…mmmm putingnya samar samar keliatan … susunya kenceng jg keliatannya’ guman pak Herman.
Alexa keluar dari balik selambu menggunakan baju operasi hijau menempel bagian atas tubuhnya… unsur dingin seperti air pada baju yang menempel kulitnya membuat putingnya menegak.. dan karena baju itu ternyata menempel erat bagian depan tubuhnya, bentuk dan lekuk tubuhnya keliatan sangat jelas. Seperti di cetak atau seperti mengenakan baju tipis yang basah…
“Coba kamu jelaskan, apa kelebihannya dan tunjukkan !”
Alexa sdh belajar banyak soal produk produk ini, walaupun belum hafal seluruhnya tp dia ingat mengenai kelebihan baju ini..
“Ini pak, tidak perlu lama lama mengikat bagian belakang nya… seperti bisa di lihat bagian belakang nya terbuka tanpa tali.. sehingga proses operasi bisa langsung dilakukan” Punggung Alexa bisa di lihat jelas oleh Herman, dia jg bisa melihat bekas tali beha yang membekas di punggung Alexa.
BAB 6: Aura Sexy
Lekuk punggungnya mengalir kebawah dan hilang di balik rok hitam Alexa.
“Semua di topang di bagian depan di mana ada gel yang mudah menempel kulit tanpa membuat kulit iritasi” lanjut Alexa.
Pak Herman tersenyum tipis melihat lekuk toket Alexa, ia bahkan bisa melihat lekuk puting Alexa.
“Sekarang coba kamu peragakan kursi untuk melahirkan itu!”
“Ehh..baik pak, saya ganti dulu ya pak?”
“Tidak perlu, jangan buang waktu”
“Ya pak” sembari berusaha naik ke kursi melahirkan yang agak tinggi itu, posisi kursinya miring, sehingga begitu duduk langsung Alexa terjatuh tersandar di kursi dan kakinya menggantung.
Tp bukan di situ posisi kaki yang seharusnya. Dia masih harus menaikkan lagi lebih tinggi. Dengan posisi paha menjepit Alexa meletakan kakinya lebih tinggi di tempat kaki yang ada di tengah. Alexa berusaha menutupi isi roknya dengan cara menekan roknya.
Pak Herman berdiri dan mendekat begitu kaki Alexa sdh naik ke posisinya.
“Kamu lupa menjelaskan bahwa tangan ibu hamil dapat berpegangan di atas sini, sehingga mempermudah proses melahirkan!”. sambil mengarahkan kedua tangan Alexa ke atas di atas kepalanya di mana di sana ada pegangan.
Mata pak Herman melirik lekuk ketiak Alexa yang tampak sexy. Posisinya tampak pasrah tak berdaya.
“Dan ini harusnya tombol ini di tekan!” lanjut pak Herman.
Tombol itu mengerakan posisi kaki yang tadinya keduanya di tengah, sekarang melebar..
“Eh..” Aku kelabakan ketika tiba tiba kedua kakiku di tarik melebar, dan tampaknya pak Herman tidak berhenti berhenti menekan tombol itu. Sampai akhirnya kedua kakiku terbuka 130 derajat mengangkang.
Rokku yang berusaha kutahan otomatis terdorong naik oleh pahaku sendiri ke arah pinggang, dan bagian bawah rok-ku terdorong sampai kepantatku. Celana dlm G-stringku pasti keliatan jelas bila pak Herman berputar kearah sini.
Bagaimana kelanjutan nya? akan kah ada aksi di balik training yang menggoda itu ?