Janda Semok 3 Anak Cerita Dewasa seperti judulnya. Aku punya tetangga bernama ibu Shelly. Umurnya sekitar 40 tahunan. Seorang Ibu Rumah Tangga dengan 3 orang anak yang sudah beranjak dewasa semua. wajahnya biasa, hanya sedap dipandang mata. Tubuhnya berisi. Montok dan sekel. Sedangkan kulitnya kuning langsat, Rambutnya agak ikal dan bibirnya agak lebar tapi tidak terlalu tebal. Yang paling kusenangi adalah payudaranya sangat menggoda. Anak pertamanya adalah seorang tentara yang berdinas di luar Pulau Jawa. Yang kedua bekerja sebagai seorang Pengawas Mutu (QC) di sebuah pabrik di kota Bekasi. Yang bungsu sedang menempuh semester 4 di salah satu Negeri di Jakarta. Alhasil, setiap hari bu Shelly tinggal sendirian di rumahnya.Awal pertemuanku dengan bu Shelly terjadi pada saat sedang hajatan tetanggaku. Tante Shelly sebagai koordinator Urusan Dapur dan aku koordinator pemuda pemudi yang bertugas sebagai pager ayu dan pager bagus serta petugas kebersihan yang tugasnya ngangkutin piring kotor dan sampah.
Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 10 malam menjelang hajatan. Aku sedang merangkai janur dan menyiapkannya untuk dipasang. Setelah urusan pemasangan janur aku serahkan kepada salah seorang kawanku, aku pun bersiap untuk pulang agar besok badanku segar dan tidak terlalu letih akibat begadang. Tia-tiba sang empunya hajat memanggilku dan meminta tolong untuk mengantar Tante Shelly ke pasar karena ada yang terlupa untuk dibeli.
Kusanggupi permintaannya dan ku nyalakan skuter tua buatan italiku. Bu Shelly, Janda Semok 3 Anak, segera duduk di belakang, lalu kami melaju menuju pasar menembus gelap dan dinginnya malam. “Pelan-pelan aja mas, saya takut!” celetuknya ketika vespaku kugeber agak kencang. “Ga papa kok bu, udah biasa… abs kalo pelan jalannya ga enak!” kataku sekenanya.
Ia tidak menjawab dan malah mengalungkan tangannya ke perutku. “Tar kalo kenapa-kenapa dijalan kamu tanggung jawab ya…?!?!?” katanya ketus. Singkat cerita, kami tiba di pasar dan setelah menemukan barang yang kami cari, kami langsung bergegas pulang.

Sialnya, kenapa vespa yang aku kendarai mogok di tengah jalan. Bu Shelly turun dan kuperiksa mesinnya. Sekilas nampak raut kesal di wajah ibu Shelly. “Tau gini tadi pake motor si Hendrik saja?!!”. “Sebentar bu, biasanya kalo ngadat begini cuma sebengtar kok!” Kataku berupaya meredam kekesalannya. lalu setelah ku utak utik vespa pun kembali menyala. Setelah menyala, kuminta bu Shelly naik dan kami jalan. “Makanya jangan ngebut! marah motornya!” katanya. “Hahahahaha… si ibu bisa aja!, namanya barang tua ya begini bu, suka ngadat!” “Eh belum tentu lo, ada juga barang tua yang ga pernah ngadat” sanggahnya. “Emang ada bu? kalo ada saya mau tuh!!” jawabku“Udah ah, konsen sm jalan lah! Tar nabrak lagi!” omelnya “Oke mami siap laksanakan”. “Mami? emangnya aku germo!??” jawabnya sambil mencubit perutku pelan. “Duh, sakit bu!” dan sepeda motorku sedikit oleng ups, dengan sedikit skil motor kembali dapat kukendalikan. “Udah ah jangan becanda mulu, tar jatoh lagi”.
Skip story sampe juga kami di alamat semula. “Her, langsung anter aku ke rumah aja, besok aja lah belanjaannya dianterinnya. dipakenya juga buat sorenya kok!” bu Shelly memintaku. “ya udah, gapapa” motor ku belokkan ke arah gang bu Shelly. “Makasih ya, eh km ada nmr hp saya ga? supaya besok gampang buat koordinasi!” kata bu Shelly setibanya di pagar depan rumahnya, kami pun bertukar no hp masing masing.
Begitu aku sampai di rumah, tiba-tiba hpku berdering. SMS dari Janda Semok 3 Anak. ‘Her, km bs dateng ke rumha ga? sklian bawa baju yg td disewa. saya mau fitting tadi lupa’. Aku berkerut, oh iya tadi sore aku mendapat tugas untuk mengambil baju sewaan buat orang-orang yang bertugas di pramanan. ‘Ok bu saya kesana’ jawabku dan lsg kusambar tas plastik yang berisi baju dan kain sewaan.
Begitu aku sampai di rumah Bu Shelly dan baru mau mengetuk pintu pagar, Bu Shelly sudah keluar dari dalam rumah.
Aduuhhh…. dia pakai baju tidur diatas lutut, menampilkan kakinya yang padat berisi serta pahanya yang mulus, walaupun terlihat masih memakai bra, dadanya yang montok sempat membuatku menelan ludah. “Hey malah bengong ayo masuk, mana bajunya?” aku kaget setengah mateng saat tangannya mengusap wajahku. Halus sekali… dan wangi … entah lotion entah parfum… aku pun masuk mengikuti Janda Semok 3 Anak itu… Alamak bokongnya sangat menggoda…
Setelah didalam, aku dipersilahkan duduk dan basa basi sebentar, “herna kemana bu?” kataku menyakan anaknya yang bungsu. “Oh, dia lagi ke tempat kawannya. Katanya ada tugas kuliah, besok paling dia pulang”. setelah ngobrol sedikit, ia pun membawa tas plastik itu kedalam dan agak lama aku menunggu di ruang depan rumahnya. Selama penantian itu aku membayangkan sedang bergumul dengannya dikasur dan melepaskan hasratku yang terpendam dengannya. Saling mencium, saling menjilat dan saling meraba.
15 menit berlalu dan ia kembali ke ruang depan sambil menenteng tasnya. “Aduh maaf ya her, kelamaan.. eh kamu mau minum ga??? sampe lupaaa… tar ya saya ambilin minum dulu… mau kopi apa kopi susu? Kopi susu aja yah, kopi hitamnya saya lupa udah abis…” katanya nyerocos… ” Ga usah bu… gapapa !” percuma aku menjawab karena bu Shelly sudah ngeloyor ke belakang.
Tak lama ia kembali sambil membawa secangkir kopi “maaf, kopi susunya yang abis, ga taunya adanya kopi item”. “Gapapa kok bu ga usah repot-repot”. Sambil menikmati kopi, kami mengobrol ngalor ngidul sampe akhirnya ku tahu suaminya pergi meninggalkan dia saat anaknya yang bungsu masih kelas 2 SD, demi meraih cinta seorang pramugari. Diam-diam kuambil gambarnya pake hpku. Pembicaraan semakin hangat bahkan mulai menjurus ke hal2 yang berbau XXX.
“Kopi mau nambah? tapi kalo mau kopi susu ga ada…” tanyanya saat melihat isi cangkir yang tinggal setengah. “Gapapa, bu. Udah cukup. Lagian kopinya juga udah berasa kopi susu kok!” jawabku. “Lo kok bisa gitu?” bu Shelly kelihatanya bingung. “Iya dari tadi udah pake susu… walau hanya pandangan… hehe…” “ehh… kamu… genit ya! berarti kamu dari tadi ngintipin nenen ibu? dasar genit ih!” katanya sambil kembali mengusap wajahku. Kali ini kutangkap tangannya dan ku cium jarinya. Nampak Janda Semok 3 Anak itu agak terkejut menerima perlakuanku, tapi hanya sepersekian detik saja. Ia hanya diam saja ketika aku mulai menciumi dan menjilati jari tangannya. Namun ia kemudian menarik tangannya. “Mmaaf bu maaf aku terbawa suasana ” kataku. Bu Shelly tak menjawab dan hanya menarik nafas panjang, tak lama ke belakang sambil membawa cangkir kopiku yang sudah habis. Aduh, ngambek dia pikirku. Salah sendiri basa basi dulu pikirku kacau ni.
Beberapa saat kemudian ia kembali ke depan dan aku pun bersiap untuk pamitan. “Her, maksud kamu apa tadi?”. Gemet aku ter… “MMaaafff bu… maaf… kalo ibu tersinggung… maaf sekali lagi. Saya terbawa suasana. Abis ibu pakeannya bikin sy jelalatan…”. “Gapapa Her, saya cuma kaget aja kamu kok berani begitu sma saya. Eh, kamu jangan pasang wajah melas gitu doong…. serius her, ibu ga marah… “. “Beneran bu, ibbu ga marah?” tanyaku lagi.
“Enggak, ga marah beneraan… suerr!” Bu Shelly malah mendekati tempat aku duduk dan memegang bahuku. “Kamu udah buat darah saya berdesir, waktu kamu isapin jari ibu. Her, ibu… ibu… ” bu Shelly tidak meneruskan kata-katanya dan malah memeluk saya.Saat dadanya menempel, serasa darah ini berkumpul di kepala dan kaget bukan kepalang dengan perlakuan bu Shelly ini. Belum selesai kaget ku, bu Shelly lalu memegang kedua pipiku, “Ibu mau lebih dari itu, kamu mau ga??” Sumpah, lelaki dan homo saja yang ga mau memberikan lebih dari sekedar mengisap dan menjilati jari wanita seperti bu Shelly ini. “Bu, Shelly serius??” “Serius, bahkan sejuta rius!!” katanya sambil masih memegangi kedua belah pipiku.

Baru aku mau ngommong tiba tiba Janda Semok 3 Anak menarik kepalaku dan mengecup bibirku berulang-ulang. Lama-lama kecupannya berubah menjadi lumatan di bibirku.Mendapat serangan seperti itu, kukalungkan taanganku dilehernya dan balas melumat bibirnya dengan lembut. Kami sangat menikmati permainan bibir itu, sampai-sampai bu Shelly kutidurkan di sofa sambil terus melumat bibirnya dengan lembut.
Perlahan aku turunkan bibirku ke arah dagunya dan semakin turun ke lehernya. Bu Shelly hanya bergelinjang dan mendesah-desah nikmat, membuat aku semakin terangsang. Ku belas payudaranya yang selama ini hanya kudambakan dalam lamunan pada setiap acara onaniku. Bu mayang makin menggelinjang dan semakin belingsatan saat ku remas halus payudaranya dari luar.Tiba-tiba ia mendorong tubuhku dan mengangkat bagian bawah bajunya, “liat nih… kamu harus bertanggung jawab…” katanya sambil memnunjukkan celana dalamnya yang kelihatan basah. “Mau dituntaskan bu?” tanyaku sedikit menantang. “Dikamar aja yuk!?” jawabnya. akupun hanya mengangguk dan mengikuti bu Shelly yang berjalan ke kamarnya.
Di kamar, kami melanjutkan acara saling memagut dan melumat bibir. “Her, puasin ibu hari ini!” katanya padaku. Ia pun berdiri dan melepas bajunya. Nampaklah payudaranya yang memang lumayan besar tapi agak kendor. Bu Shelly sekarang tinggal memakai bra dan cdnya saja. Nampak memeknya yang tembem tertutup celana dalam putih dan depannya basah akibat permainan tadi. Lalu bu Shelly naik ke kasur dan menciumi bibirku kembali dengan posisi berlutut.
Kusambut ciumannya sambil meremas lembut payudaranya. Sambil berciuman, kucoba melepas kaitan bra-nya dan setelah berhasil kujilati pentilnya dan kuremas pelan. Sambil kuhisap payudaranya yang sebelah kiri, kuremas payudara yang sebelah kanan. Bergantian kujilati dan kuhisapi kedua payudara bu Shelly sambil masih berlutut menghadapku.Tak lama ia merapatkan perutnya dan mengoyang-goyangkan nenennya didadaku sambil terus mendesah, dan gak lama ia memeluk tubuhku erat sambil melenguh panjang, “ooooowwwwwwhhh… aaah….sssssssshhhh.. emmhhh… aaahh… aaahhh …. aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh!!!!!” Orgasme rupanya dia. “Her buka pakaianmu….. her, pliiisss… puasin aku malem ini her…” wajahnya nampak memelas sekali.
Segera kulepas semua pakaian dari yang terluar sampai yang terdalam. Kontolku yang sudah ngaceng sedari tadi pun tegak terangguk-angguk menanti sasaran tembak. Tanpa banyak komentar, bu Shelly langsung menciumi bijiku dengan lembut. sesekali ia mengulum biji pelerku dan menjilatinya. Setengah mampus aku menahan geli enak dan rasa aneh saat ia mengulum biji pelerku.
Rasa-rasa ingin kencing, linu dan rada-rada enek….Kubelai rambutnya sambil sebelah tanganku mengusap punggungnya yangg halus. Lalu ia mulai menciumi bataang kontolku dan memasukannya kemulut. Ahh… aahhh… enak bu.. enakh… ah…aaaahhh… ssshhh… aaaahhhh… itu yang kukatakan saat kepalanya maju mundur mengulum kontolku.Tak tahan melihat pantatnya yang bulat, segera kutarik pahanya keatas, dan dalam sekejap kami sudah berada dalam posisi 69. kujilati memeknya dengan penuh sukacita, kadang kadang-kadang kutekan lidahku di clit-nya sambil terus meremas pantatnya. Bu Shelly nampak terbawa dengan permainan ini dan ia mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya dan terkadang menekannya ke mukaku sampai-sampai aku susah bernapas.
5 menit berselang ia melepaskan kulumannya pada kontolku dan meremas betisku dengan keras sambil mengejang dan mengerang.
Bahkan mukaku ditekannya menggunakan memeknya. Oooooohhh….. aaaarrrrggghhhh….aaaaahhh…. ssshhhhhhh…. aaaaaahhhhh….. dan terasa ada yang mengalir dan membasahi bibir dan mulutku. Orgasme lagi dan tercium aroma khas cairan lendir wanita di hidungku dan mengalir menuju mulut dan lidahku. Segera kusapu dan kuhisap sambil sesekali menghisap clitnya. Bu Shelly menggulinggkan tubuhnya dan tergolek lemas setelah mendapatkan orgaasme keduanya. Kuambil insiatif dengan melebarkan pahanya dan mulai kutusuk dia dengan kontolku. Kuulek-ulek sedikit permukaan memeknya denga kepala kontolku dan bu Shelly mulai terangsang lagi. Perlahan mulai kumasukkan kontolku, sambil terus mengulek permukaan memeknya.
Blesshhh…. cleepppp… perlahan namun pasti kontolku mulai memasuki area persengamaan bu Shelly sambil diikuti erangan dan lenguhan kenikmatan bu Shelly. ooooohhhh….. sssshhhhh…… sssshhhhh…. terusssshhhh…. herrr…. mmmmmasssukiiinnn yg dalemmmmhhh ohhhh…. Kugenjot memek bu Shelly dengan kecepatan biasa dengan posisi dua kaki bu Shelly berada di bahuku.sedangkan aku mengambil posisi berlutut sambil maju mundur menggenjot memek bu Shelly.. aaahhh…. ahhhh…aaahhhh… aaahhh… bu Shelly terus mendesah seperti itu setiap kontolku ku masukkan. Tak lama leherku dijepit oleh kedua kaki bu Shelly dan ia mengangkat pantatnya keatas sambil melolong panjang ….. hhhhhnnnnggggkkkkkkkhhhh ahhh… aaahhh…. aaahhh…. kembali bu Shelly merasakan orgasmenya.
Kuturunkan kaki Bu Shelly dan kuarahkan agar bu Shelly tidur dengan posisi menyamping. Ku angkat kaki sebelah kanannya dan kumasukan lagi kontolku ke memeknya dengan posisi menyamping dan menduduki kakinya yang sebelah kiri. Perlahan namun pasti, sambbil menggenjot kupegangi kaki kanannya maju mundur, lama kelamaan ku percepat genjotanku sambil memilin2 pentil susu bu Shelly.
Menerima perlakuanku bu Shelly makin belingsatan dan terus ber ah oh membuat aku semakin memuncak. Ku percepat dan akhirnya sambil menjilati betisnya kulepaskan pejuhku kedalam memeknya….. Huuuuaaaahhhhh….. aaaahhhhh…. mmmmhhhhh….. crrrroooottttt….. crroooootttthh… crooooooooottthh….. sekitar lima kali kutembak memek bu Shelly dengan pejuhku. Terasa lemas badanku. Serasa copot semua persendian badan… akupun melorot dan rebah disambping bu Shelly…. kupeluk badannya dan kucium pipi dan bibirnya dengan mesra… makasih sayang…. saya senang dan puas melakukan ini sama bu Shelly. Ia hanya tersenyum dan mengusap dadaku. Kami berpelukan dan berciuman 2 mnt. Lalu bu Shelly berdiri dan mengambil cdnya. Ia lalu mengelapi memeknya yang basah. Setelah itu, ia pun kemudian mengelapi kontolku yang mulai mengendor usai bertempur. Ia lalu mencium bibirku dan berdiri kembali, “Ibu ke kamar mandi dulu sayang…” katanya sambil berlalu tanpa busana ke kamar mandi. Aku hanya terbaring tersengal2 mengatur napasku. Tak lama aku tertidur….. bertelanjang bulat di kamar bu Shelly…
aku terbangun saat terasa ada yang geli di daerah kontolku. Saat kubuka mataku, bu Shelly sedang asyik mengulum kontolku. Kubelai lembut rambutnya sambil melenguh menahan nikmat. Tak lama setelah kontolku tegak lurus kembali, bu Shelly mengambil posisi duduk membelakangiku.

Dimasukkannya kontolku kedalam memeknya disertai desahan panjang.. ahh…. shh….. lalu ia turun naik mengocok kontolku dengan memeknya. Sekitar 3 menit kemudian ia kembali mencapai puncak kenikmatannya sambil bersujud dan kontolku kembali dibasahi oleh lendir kenikmatannya. Kupegang pantat bu Shelly agar dia tetap dalam posisi bersujud. Ku sodok lagi dia dan kami lakukan doggy style. Crek…creekk…plok … plokk..crek…. crek… hnya suara itu yang terdengar saat kontolku menyodok memeknya dari belakang. Tak lama terasa aku ingin keluar dan kurapatkan paha bu Shelly dan kutembak lagi dengan pejuhku memeknya…. oooooouuuughhhh….. aaaaaaaaahhhhh….. hanya kata itu yang terucap saat kulepaskan pejuhku…. bu Shelly lalu berbalik dan menciumi bibirku. “Makasih sayang, kamu udah puasin aku malem ini… Aku mau malem-malem selanjutnya juga kamu bisa puasin aku…”. “sama-sama, ternyata benar…. ga semua perabotan tua itu usang. Buktinya Bu Shelly perabottannya masih oke banget… aku suka banget…” kataku… bu Shelly hanya mencibir dan menjulurkan lidahnya…. weeek katanya
Bu Shelly bangkit menuju kursi di depan meja riasnya. sambil nungging ia membersihkan memeknya yang basah kuyup. Melihat pemandangan itu, kontolku perlahan mulai naik lagi dan kudekap bu Shelly dari belakng sambbil menciumi bagian belakang lehernya. Tak tahan berlama-lama, kuangkat kaki sebelah kanannya dan kusodok lagi memeknya dengan kecepatan sedang.Ku sodoki terus memeknya dari belakang sambil memegangi kaki kanannya dan menjilati leher belakangnya. sekitar 5 menit ku entot bu Shelly dari belakang dan akhirnya aku pun melepaskan pejuhku untuk yang kesekian kalinya di dalam memeknya yang hangat dan nikmat….. “Udah dong sayang….. dengkulku rasa mau copot nih… ” kata bu Shelly memelas… Karena lemas mungkin bu Shelly nggelosor di bawah meja rias. kuangkat tubuhnya dengan susah payah dan kurebahkan di kasur… lalu kami pun tertidur berpelukan dengan kondisi lelah dan telanjang bulat.
Ditambah pula selangkangan yang lengket karena lendir yang belum sempat dibersihkan.Pagi harinya kami tersentak kaget karena nampak hari sudah terang. Terburu-buru kami menuju kamar mandi dan mandi bareng sambil cekikikan mengingat kejadian tadi malam. Selepas mandi, dengan bertelanjang bulat kami menuju kamar bu Shelly dan aku segera mengganti pakaian dengan baju adat. Saat kami berpakaian, aku sempat terangsang lagi saat melihat bu Shelly berdandan sambil telanjang bulat.
Namun dengan lembut bu Shelly menolak segal uapayaku untuk mengajaknya bercinta. “jangan dulu ah, tar repot… harus mandi dan keramas lagi!!” katanya. “nanti aja selesai hajatan, dan anak Ibu gak pulang lagi. Kamu boleh apain aja ibu…”. Aku tak menjawab hanya mengusap memeknya dengan lembut dan mencium pipinya saja.
Di tempat hajatan, Janda Semok 3 Anak itu tak mau jauh denganku. Bahkan dibawah meja tangannya selalu mengusap-usap kontolku dengan pelan dan lembut. Saat kontolku tegang ia hanya tertawa cekikikan sambil pergi meninggalkan aku yang bersungut-sungut susah payah menenangkan adekku yang berdiri.Sampe sekarang, aku sudah beristri dan beranak pun, kadang-kadang kami masih melakukannya. Sekarang bu Shelly sudah berusia 55 tahun dan memeknya masih gurih dan sedap setiap kali kuentotin.








