Mahasiswi di Cabuli Dosen Pembimbing

Mahasiswi di Cabuli Dosen Pembimbing

Mahasiswi di Cabuli Dosen Pembimbing

 

💋 Bab 1 – Tatapan yang Salah

Mahasiswi di Cabuli Dosen Pembimbing – Cerita Dewasa. Anya tidak pernah menduga, jam konsultasi skripsi yang biasanya membosankan bisa berubah jadi momen paling berbahaya dalam hidupnya. Ruang dosen sore itu sepi, hanya ada dia dan Pak Anthony, dosen muda yang terkenal cerdas dan berwibawa.

Anthony duduk bersandar di kursinya, lengan terlipat, kemudian matanya menatap Anya dengan cara yang membuat gadis itu salah tingkah. Bukan tatapan seorang dosen ke mahasiswi, tetapi tatapan pria ke wanita.

“Nya… kamu tegang banget. Relax aja, saya di sini buat bantu,” katanya, suaranya rendah.

Anya berusaha fokus pada laptop di depannya, tetapi tangannya justru gemetar. Saat Anthony meraih mouse di sampingnya, punggung tangannya menyentuh jemarinya sekilas. Sekejap, tubuhnya merinding.

Itu hanya sentuhan kecil, tetapi degup jantung Anya langsung kacau. Salah. Berbahaya. Tetapi entah kenapa, justru membuat darahnya berdesir.

🔥 Bab 2 – Janji Rahasia

Keesokan malam, ponsel Anya berbunyi. Sebuah pesan dari nomor Anthony:

“Malam ini, ruang dosen kosong, datang dan juga jangan bilang siapa-siapa.”

Anya menutup mulutnya dengan tangan, mencoba menahan degup jantung. Otaknya menjerit bahwa ini tidak boleh, tetapi hatinya… hatinya justru menjerumuskannya.

Jam sembilan malam, ia akhirnya tiba di kampus. Gedung fakultas sepi, hanya suara jangkrik dari luar jendela. Saat membuka pintu ruang dosen, lampu temaram menyambutnya.

Namun Anthony sudah ada di sana, berdiri dengan satu tangan di saku, senyumnya samar. “Kamu datang juga…”

Anya menelan ludah. “Kalau ketahuan, kita bisa—”

“Makanya ini rahasia kita,” potong Anthony, menatapnya dalam.

 

 

🌙 Bab 3 – Mahasiswi di Cabuli Dosen Pembimbing – Deg-degan di Ruang Kosong

Pintu dikunci dengan bunyi klik. Suasana mendadak berubah. Anya bisa mendengar jelas detak jantungnya sendiri.

Anthony melangkah perlahan, semakin dekat. Setiap langkahnya terasa seperti menghimpit udara. Anya mundur setapak, tetapi tubuhnya malah menempel ke meja kayu di belakang.

“Kenapa kamu ngajak saya ke sini?” suaranya lirih.

Kemudian Anthony mengangkat dagunya, matanya menyapu wajahnya. “Karena saya nggak tahan lagi pura-pura. Kamu sadar nggak, dari dulu kita saling tarik-menarik?”

Anya membeku. Kata-katanya benar. Ada sesuatu di antara mereka sejak lama—tatapan singkat, obrolan yang terlalu hangat, dan juga jarak yang terlalu dekat.

Dan sekarang, semua penghalang runtuh.

 

đź’Ł Bab 4 – Mahasiswi di Cabuli Dosen Pembimbing – Ketagihan Terlarang

Hari-hari berikutnya, pertemuan mereka berubah menjadi candu. Anya tidak lagi hanya datang untuk konsultasi. Ruang dosen menjadi tempat rahasia, kadang perpustakaan saat sudah sepi, bahkan lorong belakang kampus yang jarang dilewati orang.

Setiap kali mata mereka bertemu, ada api yang sulit dipadamkan.

“Kenapa saya nggak bisa berhenti?” batin Anya.
Tetapi tiap kali ia ingin mundur, Anthony selalu menariknya kembali dengan senyum menggoda atau bisikan lembut.

Suatu sore, Anthony menahannya di perpustakaan sepi. “Kamu tahu nggak, Nya? Kamu bikin saya gila.”
Anya menunduk, wajahnya merah, tetapi tubuhnya menolak untuk menjauh.

Semakin mereka melanggar, semakin sulit berhenti.

 

🌑 Bab 5 – Cliffhanger: Pintu yang Tiba-tiba Terbuka

Malam itu, mereka kembali di ruang dosen. Ruangan remang, udara panas. Namun degupan jantung berpacu dengan setiap gerakan.

Tetapi tepat saat momen semakin intens, terdengar bunyi berderit.
Creekk…

Pintu ruang dosen terbuka pelan.

Anya dan Anthony membeku, napas mereka tertahan.
Kemudian siluet seseorang tampak di ambang pintu, berdiri diam, seolah sudah lama mengintai.

“Pak… Anthony?” suara itu terdengar kaget.

Dunia Anya seketika runtuh.

💔 Bab 6 – Terpergok

“Pak… Anthony?”

Suara itu membuat darah Anya berhenti mengalir. Pintu ruang dosen terbuka, Bima berdiri di sana. Tatapan matanya menusuk, bergeser dari wajah Anya yang merah hingga ke Anthony yang masih berdiri terlalu dekat dengannya.

Anya buru-buru merapikan rambut. Anthony menatap tajam ke arah Bima. “Kamu nggak lihat apa-apa.”

Bima mendengus. “Saya nggak buta, Pak. Hati-hati… kalau orang lain juga tahu, habis kalian berdua.”

Setelah itu dengan wajah sinis, Bima menutup pintu keras-keras. Brakk!
Anya jatuh terduduk di kursi, wajahnya pucat. “Kita ketahuan…”

Anthony menenangkannya, menunduk di depan gadis itu dan kemudian mengatakan, “Tenang. Aku nggak akan biarkan dia hancurkan kita.”

 

⚡ Bab 7 – Mahasiswi di Cabuli Dosen Pembimbing – Bayangan Ancaman

Besoknya, suasana kampus mencekam. Anya merasa semua mata mengawasinya, padahal hanya satu yang benar-benar tahu: Bima.

Siang itu, sebuah pesan masuk ke ponselnya.
“Ketemu aku di parkiran, jam 7 malam. Sendiri. Kalau nggak, semua orang tahu rahasia kalian.”

Setelah itu, Anya dengan gemetar menunjukkan pesan itu pada Anthony. Rahang dosen itu mengeras. “Dia mulai main kotor. Tetapi aku nggak akan biarkan dia kendalikan kita.”

 

🔥 Bab 8 – Permainan Bima

Parkiran fakultas gelap, hanya satu lampu remang yang menyala, kemudian ada Bima berdiri bersandar di motor, senyumnya penuh kemenangan saat Anya datang.

“Kamu pikir aku mau diam aja setelah lihat itu?” katanya.
Anya menahan napas. Jadi apa maumu? tanya nya

Bima mendekat, wajahnya hanya beberapa inci dari wajah Anya dan kemudian berkata, “Sederhana saja aku pengen kamu nurut sama aku. Kalau nggak…” dia menepuk ponselnya, “video, foto, gosip… gampang banget nyebar.”

Anya melangkah mundur, jantungnya berpacu. “Kamu… gila.”

 

🌑 Bab 9 – Tekanan

Sejak malam itu, bayangan Bima menghantui. Ia tidak langsung membocorkan rahasia, tetapi sengaja muncul—di kelas, di lorong, bahkan di kafe kampus—dengan tatapan yang membuat Anya merasa terjebak.

Anthony melihat perubahan itu. “Dia bikin kamu ketakutan, ya?”
Anya mengangguk pelan. “Aku nggak bisa tenang, Pak. Aku merasa seperti budak rahasia sendiri.”

Anthony kemudian menggenggam tangannya erat, “Dengar aku, kita nggak bisa terus bersembunyi. Kalau dia tekan kita, kita harus balik menekan dia.”

 

đź’Ł Bab 10 – Mahasiswi di Cabuli Dosen Pembimbing  – Janji Melawan

Malam itu, mereka kembali bertemu di ruang dosen. Tetapi kali ini suasananya berbeda.

Anya menatap Anthony, matanya basah tetapi tegas. “Aku nggak mau terus diatur. Aku lelah ketakutan.”
Kemudian Anthony menyentuh pipinya, lembut. “Kalau begitu… kita lawan dia. Sama-sama.”

Ciuman mereka terjadi, panas dan panjang, tetapi di balik itu ada sesuatu yang lebih dalam: sebuah janji.

Bukan lagi sekadar cinta terlarang. Tetapi kini mereka punya misi—melawan Bima, dan mempertahankan rahasia gelap mereka dengan cara apa pun.

 

⚡ Bab 11 – Jaring yang Mengikat

Anthony punya rencana: memancing Bima agar bisa direkam. Tetapi Bima jauh lebih licik.

Ketika Anya pura-pura datang sendirian, Bima tersenyum tipis. “Kamu pikir aku sebodoh itu?” katanya sambil melirik ke arah bayangan Anthony yang juga disana mengintai. “Aku tahu dia ada di sana.”

Bima menyalakan perekam suaranya sendiri, kemudian mendekati Anya. “Aku bisa bikin semua ini meledak. Tetapi aku nggak akan lakukan… asal kalian tunduk.”

Anthony akhirnya keluar dari persembunyian namun dengan wajahnya yang tegang. Tetapi kali ini, justru dia yang masuk perangkap.

 

🔥 Bab 12 – Senjata Bima

Besok paginya, bukan Anthony yang memutar rekaman, melainkan Bima. Ia kemudian masuk ke ruang dosen dengan percaya diri, meletakkan ponselnya di meja.

Rekaman semalam terdengar: suara Anya yang ketakutan dan suara Anthony yang mencoba menenangkan juga bisa menjadi bukti cukup untuk menguatkan gosip.

“Kalau saya kirim ini ke grup fakultas… habis kalian,” kata Bima tenang.
kemudian wajah Anya pucat, tangannya bergetar. “Kamu mau apa, Bim?”

Bima menunduk, suaranya rendah. “Aku mau kendali. Mulai hari ini, kalian berdua ada di bawah aturanku.”

 

🌙 Bab 13 – Mahasiswi di Cabuli Dosen Pembimbing – Bayangan yang Berat

Hari-hari berikutnya terasa seperti mimpi buruk. Anya harus berpura-pura normal, tetapi setiap kali berpapasan dengan Bima, tatapan matanya seolah mengingatkan: aku pegang hidupmu.

Anthony mencoba melawan. “Aku bisa lapor ke pihak kampus. Kamu juga bisa kena etik.”
Bima hanya terkekeh. “Lapor? Silakan. Siapa yang akan dipercaya? Mahasiswa bermasalah, atau dosen yang ketahuan tidur dengan mahasiswinya?”

Kemudian Anya hanya bisa menunduk, air matanya jatuh. Ia tahu Anthony tak punya jawaban.

 

💣 Bab 14 – Godaan Terakhir

Bima semakin berani. Ia masih muncul setiap kali Anya bersama Anthony, sengaja memberi kode seolah tahu semua jadwal mereka.

Suatu sore, di perpustakaan sepi, ia berbisik di telinga Anya . “Kamu pikir dia bisa lindungi kamu? Salah. Aku yang tentukan kapan semua ini berakhir.”

Anya izah ingin menjerit, tetapi ketakutan membuatnya bisu. Anthony yang datang terlambat hanya mendapati wajahnya pucat, tangannya gemetar.

“Dia nggak akan berhenti,” gumam Anthony.
“Jadi kita harus apa?” suara Anya bergetar.

Anthony menutup mata, tak punya jawaban.

 

🌑 Bab 15 – Ending Gelap

Malam itu, Bima mengirim pesan singkat.
“Kalau kalian masih berani main di ruang dosen, aku pastikan semua orang juga akan tahu. Pilihan di tangan kalian.”

Anya membaca pesan itu dengan tangan gemetar. Anthony mencoba meraih ponselnya, tetapi ia sudah tahu: mereka kalah.

Bima kini memegang kendali penuh. Rahasia yang dulu membuat mereka bergairah kini berubah jadi belenggu.

Anya bersandar di bahu Anthony, air matanya jatuh. “Kita nggak bebas lagi…”

Anthony mengepalkan tangan, kemudian menatap kosong ke dinding dan ia sadar, cinta terlarang yang dulu terasa manis kini berubah menjadi penjara.

Dan di luar sana, Bima tersenyum puas—dialah pemenang sebenarnya dari rahasia gelap kampus pada akhirnya.

TAPI, kisah belum selesai sampai disini, Bima tidak akan diam saja karena sudah mempunyai kendali atas Anthony dan juga Anya .

Bagaimana kelanjutan kisah nya ? Akankah Bima melepaskan mereka? atau malah memperburuk keadaan nya? Saksikan season 2 dari Kisah “Mahasiswi di Cabuli Dosen Pembimbing” hanya di novelasupan.

Author: admin